Tuesday, January 14, 2025

IBRANI 13:13-16

 

MATERI BAHAN KHOTBAH IBADAH HARI MINGGU

IBRANI 13:13-16

 

PENGANTAR

Sebagaimana kita tahu bersama, Surat Ibrani ini ditulis bagi orang Kristen Yahudi yang sangat menjunjung tinggi tradisi dan nilai-nilai kehidupan keagamaan nenek moyang mereka. Tradisi yang dimaksud adalah hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan2 dan pengajaran iman yang tertulis dalam Taurat atau Perjanjian Lama. Itulah sebabnya sangat sulit bagi orang Yahudi menerima Yesus Kristus sebagai sumber keselamatan sebab bagi mereka Hukum Taurat-lah sumber keselamatan itu.


Bacaan kita hari ini merupakan ulasan penulis Ibrani tentang hal-hal praktis yang harus dilakukan oleh orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Pengajaran praktis itu misalnya: Kasih persaudaraan (ay.1), menolong orang lain (ay.2-4), perkawinan Kristen (ay.4), hamba uang (ay.5-6), serta menghormati pemimpin umat dan awas pada ajaran sesat (ay.7-12).

 

 

TELAAH PERIKOP

Terdapat beberapa pokok penting yang diuraikan oleh penulis Ibrani tentang keselamatan oleh pengorbanan Yesus Kristus dan bagaimana seharusnya kita memaknai pengorbanan itu sebagai orang percaya. Beberapa pokok itu sebagai berikut:

 

1.       Arti Pengorbanan Yesus Kristus (ay.13, 14)

 

Pada bagian ini, penulis kitab Ibrani menjelaskan tentang korban bakaran penghapusan dosa (ay.9-11). Bahwa domba (binatang) yang menjadi korban penghapusan dosa, tubuhnya dibakar di luar kemah pertemuan. Selanjutnya darah domba dibawa masuk kedalam kemah pertemuan. Hal ini sesuai dengan aturan Taurat dalam Imamat 16:27. Tubuh binatang yang dibakar diluar kemah pertemuan tempat Allah bersemayam, adalah simbol kesalahan dan dosa yang dibakar dan dibuang. Darah yang dibawah masuk adalah simbol penebusann atas dosa dan kesalahan.

 

Pada ayat 12, hal ini menjadi jelas bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah simbol dari korban persembahan yaitu domba. Tuhan Yesus Kristus adalah Anak Domba Allah yang dikorbankan untuk penebusan dosa-dosa manusia. Maka sebagai seorang Kristen kita diajak untuk pergi menjumpai Yesus Kristus sebagai korban penebusan dosa-dosa kita dan berada di sekitarNya. Hal ini disimbolkan pada ayat 13 sebagai “pergi ke luar perkemahan untuk menanggung kehinaan bersamaNya”.

 

Istilah “pergi ke luar perkemahan untuk menanggung kehinaan bersamaNya” (ay.13) adalah tindakan Iman untuk menjauhkan diri dari dunia. Meninggalkan kemah atau perkemahan adalah cara kita meninggalkan dunia dengan segala godaannya dan mendekatkan diri kepada Kristus. Sebab bagi orang lain salib adalah kehinaan, tetapi bagi orang Kristen salib berarti keselamatan.

 

2.       Respon Secara Iman (ay.15)

 

Bagaimana respon kita secara iman yang telah diselamatkan oleh Yesus Kristus? Penulis Ibrani menyatakan hal yang menarik, bahwa kita harus mempersembahkan korban syukur. Dan korban syukur yang dimaksud pada ayat 15 adalah dengan memuliakan Tuhan melalui bibir kita atau mulut kita.

 

Ternyata cara sederhana untuk bersyukur pada keselamatan yang telah Tuhan berikan bagi kita adalah dengan memuliakan NamaNya. Orang Kristen Ibrani diajak untuk selalu mengagungkan Tuhan dalam perkataan mereka. Apapun yang mereka alami; apapun yang mereka nikmati, mereka harus berbicara tentang Tuhan dan mengagungkan serta memuliakan namaNya. Perhatikanlah bahwa ternyata kesaksian kita lewat mulut dan ucapan memuliakan Tuhan adalah cara kita bersyukur atas keselamatan yang diberikan.

 

 

3.       Prilaku Hidup Orang Yang Diselamatkan (ay.16)

 

Terdapat hal yang menarik yang disampaikan oleh penulis kitab ibrani mengenai sikap dan perilaku hidup orang yang diselamatkan. Mereka yang diselamatkan seperti pada ayat 15 harus bersyukur. Bersyukur dengan mulut atau bibir tidaklah cukup. Ternyata ada cara lain yang penting juga yang dilakukan lewat perbuatan nyata sebagai bentuk orang bersyukur kepada Tuhan. Apakah itu? Dalam ayat 16 dijelaskan bahwa bentuk bersyukur terhadap keselamatan yang telah diperoleh, dilakukan dengan cara berbuat baik kepada orang lain.

 

Berbuat baik dengan cara memberi bantuan kepada orang lain adalah sikap hidup orang percaya, yang oleh Allah dianggap sebagai korban korban yang berkenan kepadaNya. Ternyata perbuatan baik melalui memberi bantuan kepada orang lain adalah juga dianggap sebagai korban syukur atas keselamatan. Orang yang berbuat baik kepada orang lain adalah orang yang bersyukur pada keselamatan yang Tuhan berikan .

 

RELEVANSI DAN APLIKASI

Berdasarkan beberapa poin di atas, maka terdapat beberapa hal yang dapat kita relevansikan dalam kehidupan beriman kita sebagai orang percaya, yaitu:

 

1.     Orang berdosa harus menerima penghukuman yakni dibakar oleh api neraka sebab upah dosa adalah maut. Dalam tradisi Yahudi, korban penghapus dosa adalah domba yang dibakar di luar perkemahan mewakili dosa-dosa mereka. Tuhan Yesus telah menggantikan kita sebagai korban penghapusan dosa itu. Penyalipan yang adalah pengorbanannNya adalah bukti nyata bahwa IA telah mewakili kita, dibakar, dihancurkan dan menerima hukuman yang seharusnya kita terima. Tuhan Yesus mengambil alih hukuman itu dan menjadi korban bagi kita.

 

Karena itu seharusnya kita mendekatkan diri kepadaNya dengan cara meninggalkan cara hidup duniawi dan keluar dari godaan-godaan dunia. Sebagaimana korban dibakar keluar dari kema pertemuan. Janganlah kita mau lagi hidup di dalam godaan dunia, tetapi keluarlah dari hidup duniawi dan jumpailah Kristus dan hidup dalam kebenaranNya.

 

2.    Selanjutnya, bagi kita yang telah diselamatkan, mulut dan bibir kita tidak lagi hidup sebagai orang yang tidak pernah tahu mengucap syukur. Sebaliknya mulut dan bibir kita selalu mengagungkan dan memuliakan Tuhan. Biarlah orang lain mendengar dari mulut kita perkataan-perkataan yang memuji dan memuliakan nama Tuhan. Berhentilah mengucapkan kata kata yang tidak berfaedah, tidak menjadi kesaksian, dan perkataan yang tidak berbuah baik. Melainkan biarlah tiap kata yang terucap dari mulut dan bibir kita adalah pengagungan dan kesaksian bagi kemuliaan nama Tuhan.

 

Kita perlu mengendalikan lidah kita. Sebab lidah kita adalah alat kecil yang bisa dilakukan untuk dua hal yaitu mengucapkan kata-kata yang jahat dan tidak benar atau mengucapkan kata-kata kebenaran sebagai kesaksian bagi hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Orang yang telah diselamatkan tahu untuk memanfaatkan mulut dan bibir dengan benar dan baik. Siapapun kita yang telah diselamatkan kita tahu mengendalikan lidah kita. Mari kendalikan mulut kita sebagai bukti bahwa kita adalah orang yang diselamatkan.


3.     Catatan terakhir untuk kita bawa pulang dalam kehidupan beriman adalah berbuatlah baik. Sebab, perbuatan baik dengan cara memberi bantuan kepada orang lain adalah bentuk nyata dari orang-orang yang telah diselamatkan. Perbuatan baik kita kepada orang lain akan dipandang Tuhan sebagai korban syukur. Orang percaya harus memberi bantuan kepada orang lain. Hal itu bukan hanya tanggung jawab beriman, tapi itu ekspresi dari orang yang bersyukur atas keselamatan yang diberikan.

 

Dengan kata lain, perbuatan baik atau menolong orang lain adalah ciri khas kekristenan. Sebab orang kristen adalah orang yang diselamatkan, maka orang Kristen sudah pasti berbuat baik dan memberi bantuan kepada orang lain sebagai bukti bahwa kita telah diselamatkan.

 

Saya tertarik dengan program pemerintah, bapak Presiden Prabowo tentang memberi makan siang gratis, makanan bergizi kepada anak-anak. Pada Injil Matius 25:37-40 dijelaskan ternyata memberi bantuan lewat makanan, minuman, dan menolong orang lain adalah cara dan ciri khas orang Kristen yang telah diselamatkan dan sebagai wujud mengasihi Tuhan.

 

Jika kita sebagai orang Kristen atau gereja tidak melakukannya, maka kita gagal sebagai orang yang katanya telah diselamatkan. Jika kita enggan menolong orang lain, maka bisa jadi bahwa pemerintah jauh lebih Kristen dari kita yang katanya Kristen dan telah diselamatkan.

 

Karena itu marilah meninggalkan kehidupan dunia dengan godaan-godaan yang penuh dosa; mari jadikan mulut kita untuk mengucapkan hal-hal yang benar dan baik untuk memuliakan Tuhan; dan marilah menjadi alat Tuhan untuk menolong dan berbuat baik kepada orang lain. Dengan mengerjakan tiga hal ini, bapak ibu dan saya terkategori sebagai orang Kristen yang telah mengecap keselamatan dari Yesus Kristus Juruselamat kita. Amin.

 

IBRANI 13:13-16

  MATERI BAHAN KHOTBAH IBADAH HARI MINGGU IBRANI 13:13-16   PENGANTAR Sebagaimana kita tahu bersama, Surat Ibrani ini ditulis bagi o...