Thursday, October 31, 2024

BERPROSES BERSAMA UNTUK SESUAI RENCANANYA

 

ESTER 2:5-11
BERPROSES BERSAMA UNTUK SESUAI RENCANANYA

 

PENDAHULUAN

Kisah ini bermula dari ratu Wasti di buang oleh Raja Ahasweros karena dianggap membangka kepada raja (1:1-22). Suatu waktu kaisar Ahashweros mengadakan pesta di istana musim dingin di Ibukota : Susan. Bersamaan dengan waktu kegiatan itu, isteri kaisar : Wasti, juga menyelenggarakan pesta. Raja Ahashweros tersinggung. Ia memanggil bawahannya dan bertanya tentang bagaimanakah sikap yang harus diambil terhadap ulah isterinya. Mereka berpendapat, bahwa ulah Wasti salah (1:16-20); lalu mengusulkan, agar kaisar Ahashweros melarang Wasti untuk berhubungan dengan dirinya. Kedudukan Wasti sebagai permaisuri harus dicopot. Selebihnya Kaisar perlu mencari seorang gadis yang akan dijadikan Ratu Persia. Dari sinilah cerita dimulai.

 


TELAAH PERIKOP

Ester diangkat anak oleh Mordekhai yang merupakan seorang suku Benyamin (ay.5). Ester sendiri adalah yatim piatu dan diasuh oleh Mordekhai dengan nama lain Hadasa (ay.6,7).

Banyak gadis disiapkan untuk menggantikan Wasti sebagai permasuri raja. Mereka dikumpulan di puri Susan dalam pengawasan sida-sida raaja yang bernama Hegai. Ester pun adalah salah satunya dan mendapat perhatian khusus dari Hegai (ay.8).

Mengapa Hegai memberi perhatian khusus kepada Ester? Ay 9 tidak menjelaskan lebih jauh selain karena Ester dibandang sangat baik dan menimbulkan kasih sayang di mata Hegai. Tidak heran, perwatan fisik Ester diprioritaskan dengan kualtias yang baik bahkan mendapatkan pelayanan khusus. Namun terdapat hal penting pada ayat 10 yakni identitasnya sebagai seorang Yahudi tidak disampaikan Ester kepada Hegas sesuai dengan perintah dari Mordekhai. Mungkin disebabkan supaya “jalan mulus” menuju istana dapat tercapai.

Sebagai seorang buangan, tidak mungkin Ester berani bermimpin menjadi perempuan nomor satu di istana Persia. Kondisinya sebagai seorang yatim piatu juga memberi gambaran tentang betapa tragis hidupnya segai seorang gadis belia di tengah kondisi tidak menyenangkan di negeri asing.

Kisah selanjutnya dapat kita temukan pada bagian berikut tentang bagaimana Ester dipakai Tuhan untuk menyelamatkan bangsanya dari rencanan jahat yakni pemusnahan masal yang dirancangkan oleh Haman (pasal 3-4).

 

UNTUK DIRENUNGJAN

1.       Nasib seseorang ada di tangan Tuhan

Salah satu kitab yang tidak menyebut nama Tuhan dalam narasi teksnya adalah kita Ester. Namun demikian, kita menemukan bahwa Ester melibatkan Tuhan dalam kondisi yang tidak mudah membuat keputusan untuk menghadap raja melalui doa dan puasa (4:16).

Maka kita dapat menyimpulkan bahwa walaupun kitab ini tidak menyebut Tuhan, namun kegiatan puasa ester menunjuk pada keinginanya untuk melibatkan Tuhan dalam rencana membebaskan bangsanya dari kehancuran. Istilah perangai Ester yang dipandang BAIK oleh Hegai bukan hanhya menunjuk pada fisiknya namun juga budipekertinya yang juga pasti berasal dari kehidupan spiritualitasnya yang berkualitas.

Hal ini kiranya menjadi petunjuk awal kita bahwa Tuhan berkenan kepada Ester. Dan karena ia berkenan kepadanya, nasib hidupnya yang buruk dan menyedihkan itu diubah menjadi sesuatu yang berharga dan dipandang berbeda oleh orang lain. Ia yang seorang yatim piatu, seorang buangan, kini dikasih oleh rasa dan menjadi orang nomor satu di Persia. Tuhan mampu mengubah jalan hidup seseorang yang dianggap “tak bernilai” menjadi kemilau yang amat berharga.

 

2.       Upayakan untuk menjadi berguna

Benar bahwa Tuhan yang merancangkan itu semua untuk kebaikan Ester. Namun kita tidak boleh melupakan peran Mordekhai yang sejak awal mempersiapkan Ester dan peran Hegas yang melalukan proses “touch up” pada gadis Yahudi ini sehingga tampil gemilang dan menyukakan Raja Ahasweros.

Tuhan merancangkan hal baik dari Ester, tetapi Ester dan Mordekahai berupaya agar mereka menjadi pusat perhatian dan kelak berguna bagi Tuhan. Hal ini menjadi perhatian khusus kita. Penting untuk melakukan up grade diri dan meningkatkan kemampuan supaya nasib hidup berubah dan akhirnya berguna untuk Tuhan pakai menjadi sesuatu yang besar dalam rencanaNya.

Kisah Ester bukan kisah semalam. Proses panjang dalam status orang buangan lalu menuju istana raja adalah kisah tentang UPAYA maksimal untuk mengubah diri menjadi bermanfaat. Terlarut dalam kesedian meratapi nasib dan terpojok dalam kesendirian bukanlah pilihan Ester dan Mordekahai. Mereka berusaha “memanjat” dinding tidak-nyaman itu dan ingin mengubah nasib lebih baik.

Dalam hal ini kita belajar bahwa perlu ada upaya keras untuk berjuangan, bekerja dan berlelah untuk meningkatkan kualitas kehidupan lebih baik. Tuhan memang merencanakan hal baik, tetapi harus ada upaya untuk mewujudkannya.

 

No comments:

Post a Comment

KEANGKUHAN RAJA BELSYAZAR

  DANIEL 5:21-30     Pendahuluan Nama Daniel adalah nama dari orang Ibrani yakni dani’el yang berarti Allah adalah Hakim-ku . Ia terk...