Mazmur ini, yang paling banyak dikutip dalam Perjanjian Baru disebut "mazmur salib" karena begitu rinci melukiskan penderitaan berat Kristus di salib. Perhatikan setidak-tidaknya dua hal tentang mazmur ini:
1) Ini adalah seruan penderitaan dan kesedihan
dari seorang penderita saleh yang belum dibebaskan dari pencobaan dan
penderitaan. Dalam arti ini semua orang percaya yang menderita dapat menyatukan
dirinya dengan kata-kata dalam doa ini.
2) Kata-kata dalam mazmur ini mengungkapkan suatu
pengalaman yang jauh melebihi pengalaman manusia biasa. Dengan ilham Roh Kudus,
pemazmur menubuatkan penderitaan Yesus Kristus
ketika disalib dan menunjuk kepada pembenaran diri-Nya tiga hari kemudian.
ALLAHKU, ALLAHKU, MENGAPA ENGKAU
MENINGGALKAN AKU?
Yesus mengucapkan seruan mengerikan ini di salib
ketika kehadiran Bapa sorgawi-Nya yang memelihara dan melindungi ditarik ; Yesus ditinggalkan oleh Allah karena Ia
menderita sebagai pengganti orang berdosa, yaitu menjadi kutuk karena kita Dengan mengutip ayat ini, Yesus juga mengacu
kepada seluruh mazmur ini sebagai gambaran diri-Nya.
Jemaat yang dikasihi Tuhan
Dalam perjalanan hidup ini adakalanya kita merasa
bahwa Tuhan terasa jauh dan seolah olah meninggalkan kita sendirian.
Kita berseru seru kepadaNya meminta pertolongan
,tapi seolah olah seruan kita terhalau angin lalu.
Tuhan serasa diam saja,tak bergeming sedikitpun
dan membiarkan kita begitu saja.demikian halnya dengan pemazmur yang kita baca
ini.
Daud juga pernah mengalami dan merasakan hal yang
sama,dimana Tuhan serasa berada jauh dari kehidupannya.
Dalam situasi seperti ini kita seringkali terjebak
dalam pemikiran yang salah .saat semuanya seperti tidak ada harapan,kita
berpikir bahwa Tuhan itu tidak ada.kalau Tuhan itu ada pasti Dia akan menolong
kita.namun apa buktinya? Tidak ada pertolongan dari Tuhan .ketika pertolongan
dan mujizat yang kita harapkan sepertinya tidak terjadi,bukan berarti Tuhan itu
tidak ada.
Tuhan itu ada dan tetap ada ! Karena “Dialah Allah
yang hidup,yang kekal untuk selama-lamanya;pemerintahanNya tidak akan binasa
dan kekuasaaNYa tidak akan berakir ,(Daniel 6:27).
Kita juga sering beranggapan bahwa Tuhan tidak
pernah peduli atas hidup kita sehingga kita dibiarkan hidup
menderita.pemazmur juga jelas menyatakan
bahwa Tuhan tidak terlelap dan tidak tertidur.”Tuhanlah penjagamu,Tuhanlah
naunganmu disebelah tangan kananmu”(mazmur 121:5)
Kadang Tuhan mengijinkan hal itu terjadi untuk
menguji kualitas iman kita,menguji ketekunan,menguji kesetiaan dan menguji
kesabaran kita untuk menanti nantikan Tuhan bertindak,atau mungkin Tuhan sedang
mempersiapkan berkat yang besar untuk kita,walaupun memang faktor terbesar yang
menghalangi jawaban doa adalah dosa.
Jemaat yang terkasih
Masalah utama yang sering kali kita hadapi adalah
ketidaksabaran menantikan waktu Tuhan.
Untuk itu sebagaimana pemazmur juga kita bisa
mengatasi kegalauan pergumulan kalau kita berani bersadar kepada
Allah,Renungkanlah karya Allah pada masa lalu yang saat ini kita juga masuk
dalam Pra Paskah dimana kita mengingat kembali karya agungNya untuk menebus
Kita dari cengkeraman Dosa.
Selama kaki kita masih
menginjak bumi, kehidupan kita tidak akan pernah luput dari masalah atau
pergumulan hidup. Setiap manusia tanpa terkecuali pasti menghadapi
masalah, sebab masalah dapat menyerang siapa saja. Begitu juga dalam
perjalanan kekristenan kita, Tuhan tidak pernah berjanji bahwa setelah mengikut
Dia kita akan terbebas dari masalah. Tertulis: "Kemalangan
orang benar banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu;"
(Mazmur 34:20). Tuhan berjanji bahwa di dalam Dia selalu ada pertolongan
dan jalan keluar. Melalui kuasa Roh KudusNya Tuhan akan menopang,
menguatkan dan menyertai kita.
Seringkali ketika
sedang dalam masalah dan kesesakan banyak dari kita yang mudah tersulut
emosinya, kecewa dan bersungut-sungut; apalagi jika doa kita belum
beroleh jawaban dari Tuhan, kita langsung berkata seperti di
Alkitab, "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?
Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku. Allahku, aku
berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu
malam, tetapi tidak juga aku tenang." (Mazmur 22:2-3).
Keluh kesah adalah hal yang manusiawi, tapi kalau hal itu kita lakukan
terus-menerus setiap kali menghadapi masalah, hal itu akan menjadi penghambat
iman kita dan menjadi penghalang bagi kita untuk mengalami mujizat dari Tuhan.
Justru saat dalam masalah inilah kesempatan bagi kita untuk mengaplikasikan
iman kita sehingga iman kita benar-benar hidup. Karena itu kita harus
bisa menguasai diri, jangan sampai kita dikalahkan oleh situasi yang ada.
Ada tertulis: "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan,
orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota."
(Amsal 16:32). Penguasaan diri dan ketenangan adalah cara menghadapi
masalah, kita disebut sebagai orang yang melebihi pahlawan.
Serahkan setiap
permasalahan hidup ini kepada Tuhan, cepat atau lambat pertolonganNya pasti
dinyatakan.
No comments:
Post a Comment