RELASI PENDAMAI
Bahan Khotbah Ibadah Pelkat PKP
Kamis, 09 Mei 2019
Oleh: Vik. Victoriana Resdawati, S.Th
A.
PENGANTAR
Salah satu persoalan tim kerja adalah menyatukan ide. Dalam kelompok kecil
saja persoalan serupa tidak bisa dihindari, apalagi dilingkup kelompok besar.
Makin banyak kepala, makin banyak pula pokok pikirannya. Ketakutan gagal adalah
hal wajar, apalagi pengeluaran sudah banyak diberikan, waktu, uang dan tenaga.
Soal hitung-hitungan tidak bisa dihindari.
Proyek pembangunan Bait Suci oleh raja Salomo mengharuskannya untuk
bekerjasama dengan Hiram, raja Tirus. Siapa Hiram? Hiram dalam bahasa Ibrani “KHIRAM” memiliki arti “saudaraku itu ditinggikan”. Disebut ia
adalah raja di Tirus (Libanon). Ternyata ada cerita yang terjalin antara Hiram
dan Daud, ayah Salomo. Setelah Daud menaklukkan benteng Sion dan mulai mendirikan
istana disitu, Hiram mengirim utusan untuk mengadakan perjanjian dagang antara
dirinya dan Daud. Kemudian Hiram mengirimi Daud kayu aras dari daerah lereng
gunung dibagian barat Libanon, juga para pekerjanya turut dikirim kepada Daud
untuk membantu pembangunan Istana saat itu (2
Samuel 5:11 ; I Tawarikh 14:1). Ini awal kisah relasi bilateral antara
Hiram dan Daud yang terjalin baik sampai dimasa Salomo saat proyek Bait Suci
akan dibangun.
B.
PEMAHAMAN TEKS
Pembangunan Bait Suci oleh Salomo sepertinya sudah diketahui oleh Hiram,
raja Tirus. Terbukti ketika didengarnya Salomo sudah diurapi menjadi raja,
Hiram segera mengirim utusan untuk konfirmasi berita itu (I Raja 5:1). Tujuan konfirmasi adalah supaya hubungan bilateral
antara Tirus dan Israel tetap terjalin baik, juga disamping persahabatan antara
Hiram dan Daud.
Salomo tahu bahwa ayahnya Daud
berkerinduan untuk dapat mendirikan rumah bagi Allah. Daud ingin agar umat
Israel tidak lagi beribadah dikemah suci, yang sampai dengan masa Salomo tempat
ini masih digunakan untuk menyembah Allah. Namun, sayangnya Allah tidak
berkenan kepada Daud untuk mendirikan rumah bagi-Nya. Allah justru berkenan
agar Salomolah yang mendirikan Bait Allah tersebut. Setelah bangsanya
dikaruniai keamanan dan kemakmuran, maka Salomo pun memberanikan diri untuk
menjalankan niatnya. Pekerjaan membangun Bait Allah tidak serta merta murni
perjuangan Salomo, Salomo sudah terbantu dari persiapan-persiapan yang sudah
dikerjakan ayahnya. I Tawarikh pasal
22-29 menjelaskan persiapan pembangunan yang sudah Daud rancangkan dengan
detail supaya mempermudah Salomo nantinya. Bahkan Daud juga sudah mempersiapkan
para pelayan tuhan yang akan melayani dirumah Tuhan nantinya (I Tawarikh pasal 6).
Hiram yang adalah sahabat Daud barangkali melihat persiapan-persiapan yang
dilakukan Daud untuk dikerjakan oleh Salomo. Sebab itu, ketika Salomo datang
kepadanya dan menyampaikan niat membangun Bait Allah, respon Hiram tidak hanya
senang bahkan ia juga memuji Tuhan (I
Rja. 5:7) atas kebijaksanaan yang Tuhan anugerahkan untuk Salomo.
Relasi bilateral kembali terjalin antara Tirus dan Israel, Salomo meminta
bantuan Hiram untuk menyediakan beberapa bahan pembangunan dan tenaga kerja
berjumlah besar untuk proyek besar tersebut, dengan catatan bayaran setimpal
yaitu Salomo harus menyediakan makanan bagi seisi istana Hiram. Alkitab
mencatat dibagian bacaan : Hiram memenuhi kebutuhan bahan yaitu “kayu aras,
kayu sanobar dan tenaga kerja untuk Salomo (ay.10).
Lalu Salomo menyanggupi dengan bayaran persediaan makanan, yaitu “sejumlah
besar gandum, jelai, anggur dan minyak ditiap tahunnya sampai kebutuhan kayu
dan tenaga kerja selesai”(ay.11).
Perhatikan bahan yang dibutuhkan untuk pembangunan Bait suci :
Pertama,
kayu aras = tumbuhan ini berasal dari pegunungan Himalaya sampai
Mediterania. Pohon aras tumbuh mencapai ketinggian 60 meter, dengan ciri-ciri bentuk
daun meruncing seperti jarum dan berwarna hijau sepanjang tahun. Beberapa keunikan
khusus pohon ini diantaranya mampu bertahan di cuaca dingin dan panas, kayu
aras mengandung getah yang berguna menangkal serangan ngengat/serangga, dapat
menyerap kelembaban dan bau sehingga kayu aras terkenal digunakan sebagai bahan
baku kayu untuk pembuatan lemari pakaian dan sepatu.
Kedua, kayu
sanobar = termasuk bagian keluarga pohon pinus, biasa disebut pohon
pinus alepo. Pinus alepo hampir sebesar pohon aras yang tumbuh di pegunungan
Libanon, bedanya pinus alpeo biasa terdapat di Palestina (Hosea 14:9). Pinus alpeo memiliki jenis kulit kayu yang licin, tumbuh
mencapai 8 meter dan mengeluarkan buah berbentuk kerucut yang panjangnya 13 –
15cm. Beberapa kegunaan pinus alpeo/kayu sanobar adalah dipakai untuk pembuatan
alat musik, lantai rumah, dek dan lantai kapal.
Persediaan bahan bangunan disiapkan melalui bantuan relasi. Hubungan baik
yang Daud jalin dengan Hiram menolong Salomo soal pembangunan. Benar, Hiram
menjalin relasi karena didasari kebutuhan dagang, namun Tuhan lebih tahu
potensi bantuan Hiram untuk melancarkan pembangunan Bait Suci oleh Salomo. Tuhan
berkenan pada hubungan yang baik, sekalipun Hiram bukan bagian Israel tapi
kerjasamanya dimasa lalu bersama Daud berakhir pada berkenannya Allah untuk
melibatkan Hiram diproyek pembangunan Bait Suci. Bagian bacaan saat ini tidak
mencatat kendala pada proses kerjasama Salomo dan Hiram, semuanya di atur oleh
Tuhan berdasar pada ikatan damai sejahtera melalui hikmat Tuhan atas Salomo.
C.
RELEVANSI
Beberapa pokok perenungan orang percaya:
1.
Tuhan berkenan pada
relasi yang baik. Artinya adalah kewajiban bagi setiap orang percaya untuk
menjalin hubungan baik antar sesama, terlebih saudara seiman.
2.
Lingkungan acapkali
membatasi terciptannya relasi, beberapa perbedaan turut menjadi halangan. Lalu
apakah tindakan mengurung diri/membatasi diri tepat dipilih? Tentu tidak.
Harusnya orang percaya juga berelasi dengan penolakan bukannya menghindari
penolakan. Tuhan Yesus hadir pertama kali, juga diawali dengan penolakan, tapi
apakah Allah berhenti. Pekerjaan-Nya tetap harus dilaksanakan untuk penebusan
dosa manusia, Ia hadir menaklukkan penolakkan, dan merangkul yang memberontak. Jadi,
penolakkan harusnya bukan hal baru bagi orang percaya. Apapun kondisinya damai
harus diusahakan, relasi sosial harus dikerjakan, sebab itu penting bertindak
seperti Salomo yaitu memohon hikmat Tuhan supaya setiap kaki melangkah, damai
Kristus mengawali dan menyertai.
Silahkan dikembangkan sesuai kebutuhan pelkat PKP…..
No comments:
Post a Comment