PRESTASI KARENA
HIKMAT DARI TUHAN
Bahan Bacaan Alkitab Ibadah
Rumah Tangga
Rabu, 08 MEI 2019
A. PENGANTAR
Siapakah Salomo? Pasti banyak
orang mengenal nama ini. Nama Salomo dalam bah. Ibrani, שְׁלֹמֹה (baca: Shelomoh), artinya, “damai-Nya” atau “kesempurnaan-Nya”. Ia adalah Raja ke-3 Israel (± 971-931 sM), yang sekaligus adalah raja Israel pertama berdasarkan garis keturunan. Ia adalah putera raja
Daud dari Batsyeba (2Sam.12:24).
Namanya kemudian disebut Yedija. Nama
ini adalah nama yang diberikan
kepada Salomo oleh TUHAN melalui nabi
Natan
(2Sam.12:25). Nama Yedija dari Bah. Ibrani
ידידיה (baca:
Yedid'yah) yang berasal daru dua suku
kata, yakni: pertama, kata ידיד (baca: Yedid) yang berarti “kekasih”; kedua, kata יה (baca:
Yah) yang berarti Yahwe. Maka arti nama Yedija itu adalah “kekasih TUHAN”.
B. PENJELASAN NATS
Perikop bacaan kita ini berkisah tentang bagaimana kehidupan Salomo dan
pemerintahannya. Ia adalah raja yang sangat disegani oleh raja manapun termasuk
Firaun raja Mesir yang rela memberikan putrinya kepada Salomo (3:1), juga
Filistin yang memberikan upeti kepadanya (4:21) Ia juga dikenal sebagai raja
yang kaya-raya dengan harta benda yang sangat banyak (ay.22-26). Pada perikop
kita, Salomo disebut memiliki hikmat dan pengertian yang tiada bandingnya,
bahkan disebutkan mereka golongan ternama soal hikmat yang tidak bisa
menandingi Salomo:
1.
Bani Timur dan
Orang Mesir. Kelompok ini terkenal dengan keahlian pengetahuan tentan benda-benda
langit sejak dahulu kala. Sehingga pengetahuan tentang langis setara dengan
pengetahuan tentang para dewa. Tidak heran orang-orang dari timur terkenal
dengan kepandaian termasuk kekuatan magis. Mereka barangkali yang dsebut
sebagai para magos atau majusi yang dalam PB disebut orang Majus dari Timur.
2.
Etan orang Eshari. Nama Etan dalam bah,
Ibrani: אֵיתָן ('Eitan), berarti 'tahan lama', 'kuno'. Ia
adalah seorang yg berhikmat pada zaman Raja
Salomo, yg dikenal dengan sebutan 'orang Ezrahi' dari garis keturunan Yehuda (1Raja 4:31).
Judul Mazmur 88 juga menyebut seorang 'orang Ezrahi', sehingga sangat mungkin bahwa Etan juga adalah penulis
berhikmat yang terkenal pada zaman
Salomo.
3.
Heman, Kalkol,
Darda. Sayang sekali kita tidak menemukan data lengkap tentang tiga nama ini
selain di Mazur 88 yang menyebut tentang Heman. Namun jika didaftarkan sebagai “pesaing”
Salomo tentang Himmat, maka dapat disimpulkan bahwa tiga nama ini termasuk Etan
tidak bisa diragukan mengena kepandaian, pemgetahun serta kemampuan mengola
diri menjadi seni dalam kehidupan untuk bertindak benar dan baik yang disebut
Hikmat itu.
Selanjutnya, mengenai Salomo, perikop kita mendaftarkan berbagai
prestasi yang ia lakukan karena hikmat (ay.32-24), bukan saja kemampuan menulis
1.005 mazmur dan 3.000 kata-kata bijak dalam kitab Amsal, melaijnkan juga
kemampuannya menggunakan setiap kehidupan sebagai sarana untuk menghadirkan
pengetahuan dan meninggalkan nasehat. Ia dapat menggunakan bebatuan, pepohonan,
burung-burung, binatang melata dll (ay.33) sebagai sarana menyampaikan
pengajaran yang berhikmat. Tidak heran jika kemudian pada ay.34 disebutkan
bahwa banyak orang dari segala bangsa mencari dia dan ingin belajar darinya,
yakni dari hikmat yang ia miliki.
Bagaimana sehingga prestasi demi prestasi itu dapat diukir oleh Salomo? Jawabannya
kita temukan pada ay.29 bacaan kita yaitu “Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan
pengertian yang sangat besar”. Rupanya di balik keberhasilan dan
kebesaran Salomo, di balik segala kekayaan dan kehormatan itu, Hikmat dari TUHAN menjadi unsur utama
dan penting. Karena Hikmat dari TUHAN-lah sehingga Salomo mampu menggapai
segala hal yang ada pada dirinya itu. Hikmat adalah unsur penting dari
keberhasilan Salomo tersebut.
Mengapa Tuhan memberikan Salomo hikmat tersebut? Jawabannya kita temukan
pada pasl 3:4-15. Bahwa Tuhan memberikan Salomo hikmatNya karena Salomo meminta
hal itu padaNya. Tetapi hak ini perlu diluruskan!! Bukan karena Salomo meminta
Hikmat pada Tuhan sehingga ia beroleh hikmat. Tetapi karena Salomo “mengingini dengan sangat” Hikmat itu
melebihi umur panjang, kekayaan atau nyawanya sekalipun (3:11). Perhatikanlah,
bahwa ada opsi pilihan yang bisa Salomo minta dengan bebasa yang diberikan
keleluasan itu oleh Tuhan (3:5). Siaapain jika ditawarkan mintalah apa saja pasti menyampaikan berbagai hal demi kepuasan
diri dan keinginan hati. Salomo tidak memina untuk diri sendiri. Melainkan memohon
hati
yang paham menimbang (3:9). Ia meminta hikmat untuk menjalankan
perintah TUHAN yakni memerintah Israel dan Yehuda. Itulah Alasan mengapa Tuhan
memberikan apa yang ia minta itu yakni hikmat tersebut.
Maka tidak heran, dengan HIKMAT Tuhan yang ada padanya, Salomo mampu
memimpin negeri dan menjalan pemerintahan dengan hiikmat dari Tuhan. Bukan itu
saja, karena permintaannya adalah untuk Tuhan dan kemuliaanNya ketika memerintah
sebagai raja, maka Salomo mendapat bonus dari Tuhan, yakni kekayaan dan
kemuliaan seperti pada bacaan kita, sebagaimaan yang Tuhan janjikan (3:13).
C.
REFLEKSI
Beberapa hal sangat tepat
untuk direnungkan berdasarkan Firman Tuhan ini, yakni:
1. Salomo tidak akan
berprestasi luar biasa, bahkan mengalahkan semua cerdik pandai dari berbagai
bangsa serta memperoleh pengetahuan untuk mengajarkan umat Israel melalui
berbagai tulisannya (Amsal dan Mazmur) kalau bukan karena HIkmat dari Tuhan. Hikmat juga menjadi penyebab mengapa ia
memperoleh kekayaan dan kemuliaan.
Penting bagi kita
untuk menjadikan Hikmat Tuhan sebagai yang utama dan terpenting dalam kehidupan
ini. Sebab sebagaimana Salomo telah buktikan, Hikmat membawa tiap orang mampu
dengan baik dan sukses menjalani kehidupan termasuk bagaiaman menyikapi hitam
putih hidup ini.
2. Bagaiman peroleh
hikmat? Menurut Salomo dalam tulisannya di Amsal 9:10, disebutkan: “Permulaan hikmat adalah takut akan
TUHAN,
dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.” Pernyataan ini sangat tegas dan penting untuk
direnungkan. Bagaimana mungkin memiliki hikmat yang membawa pada kebaikan, jika
sumber kebaikan dan sumber hikmat itu yakni Allah pencipta tidak kita hormati,
sembah dan agungkan (kata lain dari takut akan Tuhan)? Bagaiman mungkin
menerima pemberian yang kudus dari Tuhan beruba Hikmat itu jika Sang Mahakudus
tidak kita kenal secara dekat?
Orang percaya
diajakrkan Salomo, bahwa takut akan Tuhan dan mengenal Allah adalah kunci
memperoleh hikmat Tuhan. Maka adalah baik jika kita menjadikan Tuhan sebagai
prioritas utama dalam hidup kita. Menjaga diri dari perbuatan hina dan tercela
yang menggiring kita berbuat dosa, melakukan semua kehendak dan ketetapan Tuhan
dan berani tampil tak serupa dengan dunia dll adalah wujud nyata dari kategori takut akan Tuhan. Jadilah pribadi yang
takut akan Tuhan, agar hikmat kita peroleh sehingga mampu menjalani kehidupan
ini dengan benar karena pertolongan hikmat itu.
No comments:
Post a Comment