2 TIMOTIUS
2:22-26
PENDAHULUAN
Filippo Inzaghi adalah seorang
striker sepakbola asal Italia. Gaya permainan bolanya tidak secantik
Ronaldinho-pemain nasional Brasil. Tubuhnya kecil, kecepatan larinya pun rata-rata.
Namun, yang membuatnya istimewa adalah kemampuannya mencari ruang kosong,
sehingga setiap serangan yang ia buat menjadi efektif. Tak banyak gaya, tetapi
gol tercipta. Itulah yang membuatnya menjadi striker yang tetap diandalkan oleh
AC Milan, timnya, meskipun usianya sudah tidak muda lagi. Prinsip ini senada
dengan nasihat Paulus kepada Timotius untuk mengajaknya melakukan pelayanan
dengan strategi pelayanan yang lebih efektif.
TELAAH PERIKOP
Ayat-ayat yang kita baca adalah
nasihat Paulus kepada Timotius yang hendak menjadi hamba Tuhan agar lebih
efektif dan kreatif. Apakah yang harus dilakukan oleh Timotius? Ada beberapa
pokok yang ditekankan Paulus, yakni:
1.
Utamakan
Hal-Hal Yang mulia
Agar pelayanannya berhasil, Timotius diminta untuk tidak
mengejar nafsu orang muda (ayat 22), tetapi menyalurkan energi dan waktunya
untuk hal-hal yang lebih berguna. Timotius adalah seorang Pelayan yang masih
berusia muda. Orang muda biasanya lebih tidak sabar, rapuh, mudah goyah dan
gampang tergoda. Itu semua disebut Paulus sebagai nafsu orang muda dan hal
itulah yang harus dihindari Timotius. Bagaimana caranya? Timotius dimintakan
untuk memikirkan, menginginkan dan melakukan hal-hal yang lebih tinggi dan
mulia dari pada ”nafsu orang muda” tersebut.
Yang dimaksud Paulus adalah, sebagai seorang hamba Tuhan,
Timotius justru harus lebih mengutamakan keadilan, kesetiaan, kasih dan damai
ketika hidup dalam kebersamaan persekutuan dan jemaat. Nampaknya saat surat ini
ditulis, Timotius sedang menghadapi orang-orang yang menghambatnya dan sengaja
mengacaukan pelayanannya.
2.
Berani Tampil
Beda
Biasanya pertengkaran hanya mungkin terjadi jika
melibatkan minimal dua orang atau dua kelompok. Pertengkaran muncul akibat
hadirnya aksi yang berlebihan yang dibarengi dengan reaksi yang tidak kalah
berlebihan pula. Hal inilah yang dimaksud Paulus dalam ayat 23-24 bacaan kita.
Adalah lebih bijak menurut Paulus untuk menghindari pertengkaran dari pada
berusaha masuk dan terjun dalam arena pertengkaran tersebut.
Timotius dimintakan untuk berani tampil beda dan lebih
banyak untuk mengalah. Sebab seorang hamba Tuhan sangat disayangkan jika
terlibat dalam pertengkaran dan menghamburkan emosi yang sia-sia itu. Kunci
untuk terhindar dari pertengkaran adalah dengan berusaha tetap ramah kepada siapaun
termasuk orang yang memusuhinya; dan sabar menghadapi setiap cercaan tersebut.
3.
Membunuh
Musuh dengan menjadikannya seorang Saudara
Hal inilah yang ditekankan Paulus kepada Timotius dalam
ayat 25-26 ketika ia menghadapi banyak penentang dalam pelayanannya. Daripada
menciptakan musuh, Paulus mengajak untuk mengeyahkan musuh-musuh Timotius
dengan cara menyadarkan mereka dan menggiring mereka kepada kebenaran sehingga
dapat mengubah mereka menjadi sahabat dan saudara dalam iman pada Yesus
Kristus.
Bagaimana caranya? Timotius harus memiliki kecakapan
mengajar yang mumpuni dan strategi jitu untuk menuntun seorang yang suka
melawan dan mencari-cari persoalan itu ke arah pengenalan akan Allah. Timotius
harus memberikan kesempatan tiap pribadi untuk bertobat dan mengalami pemulihan
iman dan kesembuhan rohani dengan cara memimpin mereka agar sadar dari jalan
yang salah itu.
Aplikasi dan Relevansi
Merawat kuku gajah bukanlah
kemewahan, melainkan lebih pada keharusan. Menurut artikel dalam The Kansas
City Star, jika kaki gajah-gajah yang ditangkap tidak dirawat secara teratur,
mereka akan cenderung terkena infeksi yang dapat berakibat fatal. Akan tetapi,
menggunting kuku kaki binatang yang bobotnya bisa mencapai 6 ton itu merupakan
pekerjaan berbahaya. Jadi, ada orang yang memunculkan sebuah ide. Ia
mengembangkan alat bernama “sirip untuk gajah” yang dapat mempermudah para
pawang dalam menenangkan seekor gajah dengan mengaktifkan alat itu di samping
gajah. Alat itu tingginya 3,6 meter, beratnya lebih dari 15 ton, dan harganya
kurang lebih 900 juta rupiah. Beberapa kebun binatang telah membeli alat yang
sangat membantu ini. Kegiatan ini disebut dengan strategi menghadapi masalah
dengan resiko yang kecil.
Memerhatikan orang lain juga
bisa berisiko. Paulus menjelaskan bahwa menolong orang yang telah menyimpang
dari jalan kebenaran juga bisa mengandung bahaya. Namun, Paulus tak menawarkan
alat canggih untuk menolong orang-orang yang membahayakan diri mereka sendiri
dan orang lain (2 Timotius 2:23,25). Sebaliknya, ia mengingatkan bahwa ketika
kita harus memerhatikan pikiran dan perasaan orang lain, kita tak dapat
bergantung pada kecerdikan dan otot manusia. Yang sangat kita perlukan adalah
hikmat Allah. Pelayan Tuhan tak boleh memicu pertengkaran atau menjadi sombong.
Sebaliknya, ia harus lemah lembut dan sabar (ayat 24).
Memadukan
kebenaran dan kasih karunia saat menghadapi bahaya, jauh lebih baik daripada
sikap melindungi diri sendiri. Sikap ini menggambarkan hati Pribadi yang ingin
kita perkenalkan kepada orang-orang yang menyimpang itu
Sekarang coba kita terapkan nasihat
ini bagi kita secara pribadi. Adakah kita masih banyak menghabiskan
waktu untuk hal-hal yang kurang berguna; seperti bertengkar, menggosip,
menjelekkan orang lain, dan sebagainya? Waktu yang ada begitu singkat dan tak
akan terulang, jadi sudah seharusnya kita menggunakan waktu untuk melakukan
hal-hal dan aktivitas yang menyenangkan hati Tuhan. Apalagi Tuhan
memberi kita tugas untuk mengajar dan menuntun orang lain (ayat 24,25). Jangan buang waktu lagi, hiduplah
efektif bagi Allah! Amin.
GUNAKAN SIKAP BIJAK DAN penuh kasih
SAAT MENYADARKAN KEMBALI ORANG YANG TERSESAT
No comments:
Post a Comment