YOHANES 1:29-34
Ibu-ibu Kekasih Kristus….
Biasanya adalah hal yang wajar jika seseorang itu ingin terkenal.
Banyak cara dilakukan untuk membuatnya berada dalam posisi yang diakui. Namun,
tidaklah wajar jika kemudian orang cendrung memilih posisi bawah dalam
persaingan hidup. Apalagi jika sudah memiliki pengikut dengan kekuatan massa
yang banyak maka ambisi terpenting adalah menjadi utama dan nomor satu dalam
level dan status sosialnya.
Namun tidaklah demikian dengan Yohanes Pembaptis. Ia tampil
sebagai Pribadi yang sungguh rendah hati bahkan hidup sangat sederhana. Di padang gurun dia tinggal dan
berada, madu dan belalang hutan santapannya. Suaranya lantang tanpa rasa takut
karena memang apa adanya. Meskipun banyak orang mengikutinya, dia
dibangga-banggakan, namun sikapnya tetap rendah hati. Tahu dengan pasti
tugasnya sebagai penyiap datangnya Mesias, maka ketika Mesias datang, dia
dengan lapang dada memberikan kesaksian. Yesus makin bertambah dan Yohanes tahu
diri untuk relah bekurang. Ia tidak pernah memberitakan siapa dirinya sendiri,
namun memberitakan Yesus sebagai Pribadi Yang Besar; ia tidak berusaha membuat
dirinya menjadi tinggi, namun justru menyanjung dan meninggikan Yesus.
Ibu-ibu Kekasih Kristus….
Selanjutnya, ada
dua pokok penting kesaksian dan pemberitaan Yohanes Pembaptis mengenai siapa
Yesus. Kedua pokok itu adalah sbb:
1. Yesus
Kristus adalah Anak Domba Allah (ayat 29).
Anak domba biasanya dipakai bangsa Israel sebagai upeti kepada raja dan
korban persembahan kepada Allah sebagai penghapusan dosa mereka. Hal ini
berdasarkan pengalaman bangsa Israel ketika menjadi budak di Mesir, Tuhan
memberikan tulah kesepuluh yaitu semua anak sulung dibunuh. Tetapi orang Israel
boleh diluputkan dari tulah ini ketika mereka melaksanakan firman Tuhan yaitu
mempersembahkan anak domba sehingga mereka mempunyai pemahaman bahwa anak domba
bisa menghapus dosa mereka.
Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah memang mempunyai kemiripan dengan
anak domba yang biasa dipakai bangsa Israel untuk menghapus dosa tapi punya
perbedaan kualitas, yaitu Yesus Kristus bisa menghapus dosa banyak orang,
seluruh bangsa di dunia, bukan hanya orang Yahudi saja. Yesus Kristus disebut
Anak Domba Allah, artinya Allah sendiri yang menyediakan atau mengutus Yesus
Kristus, datang sebagai Anak Domba untuk menghapus dosa dunia.
2. Yesus
Kristus adalah Anak Allah (ayat 30-34)
Yohanes Pembaptis tahu bahwa Yesus Kristus yang adalah Anak Allah
sebenarnya yang sudah ada sebelum Yohanes ada (ayat 29 dan 30). Yohanes
Pembaptis mengetahui hal ini saat ia mendapat pengutusan dari Allah untuk
membaptis. Ia diberitahu bahwa saat ia membaptis ada Orang yang diatas-Nya akan
turun Roh Kudus yang terus tinggal bersama Dia, dan Dialah Yesus Kristus, Anak
Domba Allah, dan juga Anak Allah (ayat 33). Bahkan Yohanes juga menyadari bahwa
tugas yang diberikan Allah kepada Yohanes untuk membaptis adalah untuk
mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus yang adalah Allah yang menjadi
manusia (ayat 31).
Kata “Anak Allah” ini artinya: a) memiliki seluruh ciri Allah:
Keseluruhan sifat Allah semua ada pada Yesus, Yesus Kristus itu sama seperti
Allah, Yesus Kristus setara dengan Allah; b) Pribadi Manusia yang sempurna.
Yesus adalah contoh dan tipe dari manusia yang sempurna. Tidak ada seorang pun
di dunia ini yang sempurna akibat berbuat dosa. Tetapi manusia dapat menjadi
sempurna di dalam Yesus yang sempurna itu ketika meneladaniNya.
Ibu-ibu Kekasih Kristus….
Berdasarkan
Firman Tuhan ini, maka ada beberapa pokok penting yang dapat menjadi pegangan
hidup kita untuk dilakukan dan dipraktekkan dalam keseharian kita, yakni:
1.
Tugas kita hanyalah memberi kesaksian guna mengantar
orang kepada keselamatan. Oleh karena itu apa pun posisi kita, apa pun status
kita, dan juga apa pun keadaan kita, tugas memberi kesaksian ini tidak akan
hilang. Kesaksian bahwa Yesus adalah Tuhan dan Jurus’lamat dunia haruslah
menjadi tanggung-jawab kita. Sebagai istri; ibu rumah tangga; ataupun pekerjaan
kita perlu untuk menyadari bahwa pangilan kita adalah panggilan untuk bersaksi
bagi kemuliaan Tuhan.
Namun yang perlu diingat adalah kiranya kita perlu sadar diri seperti
Yohanes Pembaptis. Ia tidak pernah membuat dirinya menjadi pusat pemberitaan,
namun Yesuslah yang ia beritakan dan saksikan. Karena itu, kiranya Tuhan
Yesuslah yang utama dalam seluruh kesaksian kita supaya hanya Dia sajalah yang
ditinggikan dan diagungkan.
2.
Apa respon kita terhadap Yesus Kristus setelah
mengetahui bahwa Ia adalah Anak Allah? Sudahkah kita percaya dalam hati dengan
sungguh-sungguh dan mengaku dengan mulut kita bahwa Yesus adalah Anak Allah
(Roma 10:10)? Wujud resminya adalah lewat mengakuinya sebagai Tuhan dan
Juruselamat. Selain itu dengan memberi kesaksian apa yang sudah kita tahu
tentang Yesus Kristus yang adalah Anak Allah, Anak Domba Allah yang menghapus
dosa dunia. Kesaksian dapat berisi tentang cinta Tuhan sehingga diharapkan
mampu memberi kelegaan bagi yang sedang terpuruk hidupnya. Demikian juga,
mereka yang sedang banyak bergelut dengan kesulitan diharapkan tetap memiliki
keyakinan. Keyakinan bahwa hidup ini sangat berharga. Hidup bukan hanya sekedar
numpang lewat, melainkan hidup adalah sebuah anugerah kesempatan untuk
memberdayakan diri guna memuliakan Tuhan, sebagaimana yang dilakukan Yohanes.
Kesaksian yang
paling berhasil adalah lewat menjadi teladan bagi orang lalu berupa tutur kata
dan perbuatan nyata. Karena itu marilah memulai semuanya di rumah tangga kita,
lingkungan sekitar dan bahkan dimanapun kita berada. Supaya melalui kita, nama
Tuhan dimuliakan dan diagungkan. Jadilah Yohanes Pembaptis masa kini di manapun
kita berada.
No comments:
Post a Comment