KISAH RASUL
16:4-9
A.
PENDAHULUAN
Bacaan
kita hari ini merupakan lanjutan dari kisah pekerjaan dan pelayanan
Paulus yang memberitakan Injil Tuhan ke berbagai tempat. Ia bersama dengan
Silas melanjutkan perjalanan menuju Firgia dan Galatia. Namun perjalalanan itu
seakan terhambat karena ada intervensi dari suatu Pribadi yang sepertinya
mengatur misi dan route pelayanan mereka. Pribadi yang dimaksud itu adalah Roh
Kudus yang menuntun dan menyertai perjalanan pelayanan itu.
B.
GALIAN PERIKOP (Tafsiran)
Bagaimana
proses Roh Kudus mengatur Paulus dan rekan2 sepelayanannya? Pada ayat 6 dan
ayat 7 kita menemukan bagaimana Roh Kudus yang disebut dengan Roh Yesus
melarang dan menarahkan mereka ke arah yang diingini Tuhan untuk mereka tuju
sebagai target lokasi pelayanan. Bagaimana persisnya model perintah dan
larangan itu pada ayat 6 dan 7 tidaklah dengan jelas disampaikan kepada kita
oleh Alkitab. Hal yang mungkin adalah bahwa Roh Kudus berbicara bagi mereka
dalam berbagai cara yang dengan bebas di pilih Allah untuk dikerjakanNya bagi
mereka.
Namun
dalam ayat 9 bacaan kita, diceritakan pula tetang cara Tuhan menuntun para
pelayannya itu melalui suatu penglihatan. Perhatikanlah bahwa dalam penglihatan
itu Paulus tidak melihat TUHAN berbicara, namun justru melihat seorang
Makedonia yang meminta mereka datang untuk menolongnya dan saudara-saudaranya
di sana. Ini berarti dibutuhkan kepekaan khusus seorang hamba untuk mendengar
suara TUHAN dan kehendak Tuhan. Bukan hanya kepekaan batiniah saja, namun juga
kemampuan pikiran untuk mengolah semua itu sebelum mengambil keputusan penting.
Pengambilan
keputusan terhadap penglihatan itu harus didukung oleh bukti-bukti pendukung
lainnya atau biasa disebut dengan menguji tiap roh. Hal ini nampak pada ayat 10
ketika Paulus mendiskusikan penglihatan itu dan kemudian mereka menyimpulkan
secara sepakat bahwa Tuhan memang meminta mereka untuk menunju ke Makedonia.
Dari
uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa kuasa tuntunan Roh kudus sangatlah
penting bagi suksesnya kegiatan pelayanan Paulus dan rekan-rekannya. Bila
demikian pentingnya hidup dipimpin oleh Roh Kudus, hal-hal apakah yang harus
lakukan agar tetap berada dalam pimpinanNya? Ada dua hal penting untuk
dilakukan, yakni:
1. Pekalah akan SuaraNya (Kisah Para Rasul 16:4-12). Paulus adalah seorang Rasul yang luar
biasa dimana pimpinan Roh Kudus dalam pelayanannya begitu nyata. Satu
pengalaman rohaninya
yang luar biasa adalah kisah pelayanan ke Makedonia dimana sebelumnya ia
mendapatkan sebuah penglihatan. Pernahkah Anda mengalami pengalaman
supranatural bersama dengan Roh Kudus? (mis.penglihatan, mimpi, impresi,
peneguhan lewat peristiwa/kejadian, dll)
2.
Taat akan PerintahNya(Kisah
Para Rasul 16:10). Dalam ayat ini, kita bisa belajar
bahwa ketika Paulus mendapatkan penglihatan tersebut, Paulus tidak tinggal
diam, cuek/tidak peduli akan penglihatannya itu tetapi Paulus langsung
bergerak/bertindak/taat melakukan apa yang diperintahkan oleh Roh Kudus. Tanpa
banyak bertanya, berbantah-bantah, Paulus melakukan apa yang dilihatnya.
Ceritakan pengalaman Anda yang melakukan suatu hal karena pimpinan Roh Kudus!
Dan apa hasil/ buah yang didapat karena ketaatan itu?
Kesimpulan dari bacaan kita ini sangatlah jelas, yakni Allah
sendirilah yang memimpin mereka untuk pergi menyampaikan firman Tuhan.
Pekerjaan dan pelayanan Paulus bukanlah milik mereka dan bisa dengan sesuaknya
mereka atur. Allah sendirilah yang berhak menentukan pekerjaanNya yang ia
berikan kepada Paulus dan Silas.
Allah berintervensi secara langsung dalam perjalanan
Paulus. Dua kali lewat gerakan Roh Kudus dan satu kali
lewat penglihatan. Ayat 6 dan 7 menunjukkan bagaimana Roh Kudus mencegah mereka untuk melakukan penginjilan ke
Asia dan Bitinia. Hal ini menunjukkan bahwa Allah menentukan tempat mana yang
akan mereka datangi, jadi bukan kehendak Paulus akan tetapi kehendak Tuhan. Dan
di malam hari dalam sebuah penglihatan Paulus melihat seorang dari Makedonia,
berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya, “Menyeberanglah
ke mari dan tolonglah kami !” (ayat
9), setelah itu barulah Paulus berangkat ke Makedonia dan di sini terlihat juga
bahwa Roh Kudus lah yang menyiapkan hati orang-orang Makedonia untuk mau
terbuka mendengarkan Injil.
Jelas sekali
bagaimana Allah menghendaki supaya Paulus memberitakan Injil ke Makedonia.
Pertanyaannya mengapa Makedonia? Mengapa Roh Kudus mencegah mereka
memberikan Injil di Asia dan Bitinia? Jawabannya adalah karena
Allah memiliki rencana yang besar untuk orang-orang Makedonia dan Allah menghendaki
orang-orang Makedonia mengenal Tuhan. Jadi, bukan apa yang dikehendaki
para Rasul, tapi yang utama adalah apa yang dikehendaki TUHAN.
C.
RELEVANSI DAN APLIKASI (Penerapan)
Perjalanan
dan pelayanan Paulus bukan hanya untuk mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa
lain, namun juga untuk menyampaikan hasil atau keputusan para rasul di
Yerusalem untuk jemaat-jemaat diluar Yerusalem. Keputusan itu selalu disambut
baik dimanapun hal itu disampaikan dan jemaat diteguhkan imannya melalui hal
itu. Dan Roh Kudus terus menuntun perjalanan Paulus dengan berbagai cara, salah
satunya melalui penglihatan. Melalui sebuah penglihatan dimana seorang
Makedonia berseru kepadanya untuk menolong mereka, Paulus dan teman-temannya
mengambil keputusan bahwa Allah menghendaki mereka untuk memberitakan Injil
kepada orang-orang disana.
Dan untuk
hal yang sudah pasti seperti ini, mereka tidak menangguhkan kesempatan, tapi
segera mencari kesempatan untuk berangkat kesana. Dan mereka segera pergi
kesana tanpa menunda lagi. Ada waktu dan bagian kita untuk menunggu, tapi ada
pula waktu dan bagian kita untuk segera bertindak. Kesempatan dan
peluang harus kita usahakan setelah kita menerima misi dari Tuhan dan bukan
hanya menunggu saja. Seperti iman yang harus kita perlihatkan melalui perbuatan
dan bukan menunggu untuk berbuat. Jangan diam ditempat, jangan hanya menunggu
dan menunggu saja, karena kehendak Allah sudah nyata bagi setiap orang percaya,
yakni menjadikan sekalian bangsa murid-Nya.
No comments:
Post a Comment