1 KORINTUS 3:10-17
Pendahuluan
Kalau saudara jalan-jalan ke danau Cirata, mungkin orang yang baru melihat akan bertanya-tanya, kok bisa ada rumah di atas air. Saya juga waktu pertama kali melihat ini bertanya, bagaimana orang membuat rumah bisa terapung di atas air. Saudaraku, ternyata untuk membuat rumah bisa terapung di atas air, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana membuat dasarnya, tentu pertama kali yang diperhatikan adalah bahan yang dapat mengapung di atas air seperti drum. Setelah dasarnya dibuat harus ditambah dengan jangkar supaya tidak mudah dibawa angin. Setelah dasarnya kuat barulah memulai pembangunan di atasnya. Demikian juga dengan kehidupan kekristenan kita, tanpa adanya dasar yang benar tidak mungkin kita bisa membangun. Misalnya aktif beribadah, suka membantu sesama, tetapi tidak mengenal siapa itu Yesus Kristus.
Kalau saudara jalan-jalan ke danau Cirata, mungkin orang yang baru melihat akan bertanya-tanya, kok bisa ada rumah di atas air. Saya juga waktu pertama kali melihat ini bertanya, bagaimana orang membuat rumah bisa terapung di atas air. Saudaraku, ternyata untuk membuat rumah bisa terapung di atas air, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana membuat dasarnya, tentu pertama kali yang diperhatikan adalah bahan yang dapat mengapung di atas air seperti drum. Setelah dasarnya dibuat harus ditambah dengan jangkar supaya tidak mudah dibawa angin. Setelah dasarnya kuat barulah memulai pembangunan di atasnya. Demikian juga dengan kehidupan kekristenan kita, tanpa adanya dasar yang benar tidak mungkin kita bisa membangun. Misalnya aktif beribadah, suka membantu sesama, tetapi tidak mengenal siapa itu Yesus Kristus.
Penguraian
Saudaraku, rasul Paulus kembali menegaskan, sesuai dengan kasih
karunia yang dianugerahkan kepadanya, disini kita lihat bahwa Paulus menyadari
benar siapa dirinya, kalau bukan karena kasih karunia Allah dia tidak mungkin
dapat menjadi pengikut Yesus. Kita bisa menyaksikan sebelum mengalami kasih
dari Allah hidupnya seperti apa, kita bisa melihat bagaimana kehidupan Paulus
sebelum mengalami pertobatan. Sebagai seorang Rasul yang telah dipercayakan
untuk menyampaikan kabar sukacita tentang kelahiran, kematian dan kebangkitan
Kristus, Paulus menekankan bahwa dia adalah seorang ahli bangunan yang cakap
telah meletakkan dasar yaitu Yesus, dan orang lain membangun terus di atasnya.
Kata membangun terus berarti sesuatu yang berkelanjutan, Paulus telah
menyampaikan kabar keselamatan dari Yesus Kristus, dan berita ini akan terus
disampaikan kepada generasi-generasi selanjutnya sampai kedatangan Yesus yang
kedua kali. Namun ada hal penting yang harus diperhatikan ketika hendak
membangun di atas dasar yang telah diletakkan oleh rasul Paulus yaitu tiap
orang harus memperhatikan bagaimana ia membangun di atasnya. Bukan asal
membangun tetapi ada hal-hal yang harus di perhatikan.
Saudaraku, ketika kita menyaksikan bencana alam, entah itu
sunami, gempa bumi, atau tanah longsor, kita bisa melihat ada beberapa bangunan
yang masih berdiri dan tidak terlalu banyak mengalami kerusakan. Kalau kita
cermati ternyata bangunan-bangunan itu dibangun di atas pondasi yang kokoh dan
juga memiliki rangka-rangka yang kokoh. Demikian juga ketika kita melihat
bangunan yang memiliki pondasi yang baik dan membangun di atas pondasi itu
dengan memperhatikan aturan-aturan dalam mendirikan bangunan maka bangunan
tersebut akan berumur dan bertahan lama.
Saudaraku, dasar yang telah diletakkan Paulus yaitu Yesus
Kristus adalah dasar yang benar, jadi tidak ada seorang pun yang dapat
meletakkan dasar lain dari pada dasar itu. Kita telah memperoleh keselamatan
karena telah menerima Yesus sebagai Juruselamat Pribadi, ini berarti kita telah
memiliki dasar yang benar. Tetapi yang menjadi pertanyaan apakah cukup dengan
memiliki dasar yang benar? Pertanyaan yang mungkin sering kita dengar ”yang
penting sudah percaya Yesus” selanjutnya tidak usah dipikirkan. Tetapi firman
Tuhan mengatakan ”orang lain akan terus membangun di atasnya”.
Ahli bangunan yang bijaksana akan membangun di atas dasar itu
dengan emas, perak dan batu permata, tetapi orang yang tidak bijaksana atau
orang bodoh akan membangun di atas dasar itu dengan kayu, rumput kering dan
jerami. Semua pekerjaan yang telah dibangun di atas dasar itu suatu waktu akan
nampak, pekerjaan yang dibangun oleh ahli bangunan yang bijaksana hasilnya akan
kokoh dan tahan lama tetapi yang dibangun oleh ahli bangunan yang bodoh atau
tidak bijaksana maka hasilnya akan bersifat fana atau sementara. Ketika hari
Tuhan atau penghakiman yaitu kedatangan Yesus kembali pekerjaan setiap orang
akan nyata dalam sifatnya yang sebenarnya, semua akan dinyatakan dan tidak ada
yang tersembunyi di hadapan Tuhan.
Saudaraku, dalam kehidupan ini terkadang kita melihat begitu
banyaknya orang yang sering menutupi atau menyembunyikan hal-hal kebenaran.
Mereka suka berkata bohong, atau suka menipu sesamanya. Tidak terlepas dari
siapapun mungkin pernah melakukan hal semacam itu. Tetapi perlu kita sadari
bahwa di depan manusia kita bisa bersandiwara, bisa menutupi-nutupi hal yang
salah. Namun ingat jika hari Tuhan itu datang maka semuannya akan dsingkapkan,
tidak ada satu titikpun yang tersembunyi.
Ketika hari penghakiman itu datang maka pekerjaan tiap-tiap
orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan seseorang tahan uji, maka ia akan
mendapat upah tetapi sebaliknya jika pekerjaan seseorang tidak tahan uji maka
ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan tetapi seperti
dari dalam api. Ketika hari penghakiman itu datang maka yang akan muncul hanya
orang-orang percaya. Dan disinilah pekerjaan tiap-tiap orang akan nampak, dasar
penilaiannya tentu bukan dari segi kuantitas (jumlah) tetapi dari segi kualitas
(mutu) dari bangunan itu.
Saudaraku, ketika kita membangun di atas dasar yang benar, bukan
berarti tidak akan ada masalah lagi, tetapi pada dasarnya akan banyak rintangan
dan tantangan. Seperti firman Tuhan katakan di dalam Matius 16:24 Lalu Yesus
berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia
harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Ketika kita sedang
membangun di atas dasar yang benar pasti ada orang-orang yang tidak senang, dan
akan selalu ada yang berusaha untuk merusak bangunan yang telah diletakkan di
atas dasar yang benar. Orang-orang yang berusaha merusak bangunan itu datangnya
dari orang-orang yang belum percaya tetapi yang sering terjadi muncul dari
orang-orang percaya itu sendiri. Seperti yang terjadi di Korintus yaitu
timbulnya perselisihan diatara jemaat itu sendiri, dan hal ini kalau dibiarkan
akan merusak dan menggerogoti bangunan itu sendiri.
Saudaraku dalam pendirian jemaat di Korintus ada bermacam-macam
orang yang bekerja sama. Paulus menasihati supaya tiap-tiap orang bertanggung
jawab terhadap Allah mengenai pelayanannya di dalam pekerjaan itu. Meskipun
banyak tantangan yang akan dihadapi dalam membangun di atas dasar yang benar
itu, firman Tuhan mengingatkan bahwa orang-orang yang telah membangun di atas
dasar itu adalah milik Allah, bait Allah, dan menjadi kediaman Allah kerena Roh
Allah diam di dalamnya. Jika ada yang berusaha untuk membinasakan tempat
kediaman Allah itu dengan ajaran-ajaran sesat atau usaha-usaha untuk memecah
belah sehingga terjadi perpecahan yang menyedihkan, dengan demikian mengusir
Roh Allah, maka Allah akah membinasakan dia.
Penutup
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, saat ini
kita telah berada diatas dasar yang benar, tetapi bukan berarti kita puas
sampai disitu. Tetapi ingat suatu hari kelak masing-masing kita akan
mempertanggung jawabkan pekerjaan yang kita lakukan di atas dasar itu. Apakah
hasil pekerjaan kita kokoh dan tahan lama ataukah bersifat fana atau sementara.
Semua kembali kepada pribadi kita masing-masing. Tetapi percayalah jika
pekerjaan yang kita bangun di atas dasar yang benar itu tahan uji, maka akan
mendapat upah yaitu hidup kekal dalam kerajaanNya. Amin
No comments:
Post a Comment