MATERI KHOTBAH MINGGU 4 SEPTEMBER 2011
AMSAL 1:1-7
Menjadi Pribadi Yang Takut Akan Tuhan
Jemaat Kekasih Kristus…
Pada umumnya, orang berusaha mencari cara untuk mengembangkan pola kehidupan, usaha, ataupun karir; sehingga muncul berbagai teori yang berkaitan dengan eksplorasi kemampuan diri sebagai sumber kesuksesan. Misalnya, ada teori yang menjelaskan bahwa intelektual seseorang merupakan kunci keberhasilan hidupnya. Namun, terdapat pula teori yang menyanggah dan mengajarkan bahwa intelektual saja tidaklah cukup, perlu pengelolaan emosi, agar seseorang mencapai sebuah kesuksesan. Akhirnya, muncul teori lain yang berpendapat bahwa keberhasilan seseorang sangat ditentukan oleh kemampuan dirinya dalam mengatasi masalah dan kekuatan spiritualitasnya.
Dari perspektif Alkitab, semua teori tersebut bukanlah hal baru, sebab Salomo telah banyak berbicara tentang pengetahuan atau intelektualitas, kemampuan mengelola emosi atau permasalahan yang terkait dengan pertumbuhan hikmat seseorang, yang harus dimulai dari kehidupan yang takut akan Allah. Sebagai orang yang percaya pada Kristus, kita tidak perlu merasa kuatir dan bingung tentang berbagai teori yang muncul sebagai usaha orang untuk mencapai kesuksesan. Kita mungkin dapat mempelajari teori-teori itu sebagai bagian dari wahyu umum, tetapi, kita harus kembali kepada firman Allah yang menjadi tolok ukur setiap pandangan dan sikap kehidupan kita.
Kitab Amsal merupakan kitab yang dapat memberikan pencerahan bagi orang percaya dalam memahami kehidupan yang berhasil dari perspektif Allah, sehingga orang percaya dapat mengembangkan dirinya sesuai natur yang telah Allah berikan. Karena itu, pembukaan kitab Amsal memaparkan berbagai kegunaan kitab ini dalam kehidupan kita. Pelajari kitab Amsal dan mulailah hidup takut akan Allah, sehingga intelektual kita akan diisi dengan pengetahuan darinya; hati kita akan dituntun olehnya, dan kita juga akan bertumbuh dalam spiritualitas yang benar di hadapan-Nya.
Jemaat Kekasih Kristus
Amsal pasal 1 merupakan Amsal pembuka dari keseluruhan isi kitab. Yang menarik, pembukaan Amsal ini dimulai dengan segala hal berkaitan dengan didikan, pengetahuan agar mencapai keberhasilan hidup. Seolah Amsal 1:1-7 menjadi pemberitahuan kepada para pembaca tentang maksud kitab Amsal ini ditulis. Ada tiga kata dalam Amsal 1:1-7 yang saling berhubungan antara pengetahuan, hikmat dan didikan. Penulis Amsal menjelaskan bahwa didikan akan membuat orang menjadi pandai, kebenaran, bersikap adil dan jujur (ay. 3). Didikan juga akan membuat orang memiliki kecerdasan dan mendapatkan pengetahuan yang baik (ay. 4). Apabila kita membaca ayat-ayat ini, terlihat jelas bahwa penulis Amsal pun menganggap sebuah pendidikan itu sangat penting. Pendidikan akan meningkatkan kualitas hidup manusia dan pengetahuan akan membawa pada keberhasilan.
Masalahnya, apakah pendidikan yang dilukiskan penulis Amsal diletakkan sebagai hasil akhir atau pada score si pelajar? Mari kita perhatikan kata "hikmat." Kata "hikmat' berasal dari istilah Ibrani chokmah (baca= hokmah) yang secara umum diterjemahkan sebagai "kepandaian, kecerdasan dan kebijaksaan." Pada zaman sebelum pembuangan orang Israel menggunakan kata chokmah untuk menunjuk pada pengetahuan teknis dan praktis. Sedangkan pasca pembuangan, kata ini menyangkut makna etis dan moral. Selain itu pengertian chokmah menyangkut pula kemampuan seseorang yang membedakan baik dan jahat (1 Raja 3: 9); alat ukur untuk membedakan tersebut adalah undang-undang Tuhan (Ul. 4:5-6; 1 Taw. 22:1-2; Ayub 28:28). Dengan pengertian ini, kita dapat memahami bahwa kitab Amsal ditulis bukan hanya untuk mendidik orang agar memperoleh kepandaian yang bersifat teknis dan praktis. Pendidikan ini pun menyangkut pendidikan moral yang bersifat religius atau keagamaan bahkan keimanan.
Berikutnya penulis Amsal memberikan langkah pertama bagi orang yang ingin mendapatkan hikmat, yaitu takut akan Tuhan. Seolah menulis Amsal ingin mengungkapkan bahwa takut akan Tuhan akan menjiwai seluruh pendidikan yang mereka tempuh. Apa artinya takut akan Tuhan? Takut akan Tuhan berhubungan dengan pelaksanaan perintah Tuhan dalam seluruh hidup si pelajar. Takut akan Tuhan juga merupakan sikap hormat dan tunduk pada kuasa Tuhan. Takut akan Tuhan juga berarti proses pembelajaran hidup dari apa yang sudah ditunjukkan atau diajarkan Tuhan. Takut akan Tuhan tidak persis sama dengan rasa takut terhadap orang jahat, tidak sama juga dengan rasa takut seorang anak terhadap kisah2 film horor atau sejenisnya. Yang dimaksud oleh Amsal, rasa takut kepada Tuhan itu seperti sence of wonder (rasa takjub) atau takut yang penuh ketakjuban atas kuasa dan ke-Maha-an Allah dalam hidup orang percaya sehingga muncul keinginan untuk tunduk dan patuh kepadaNya.
Jemaat Tuhan…
Takut akan Tuhan bukanlah bentuk yang negatif seperti berbagai rasa takut atau phobia yang disebutkan tadi. Takut akan Tuhan bukanlah seperti itu. Takut akan Tuhan akan dengan sendirinya menjadi jelas jika kita mengenal siapa dan seperti apa Tuhan itu. Takut akan Tuhan berbicara mengenai kekuatan, kebesaran, kemuliaan, ororitas dan kekudusan Tuhan. Takut akan Tuhan itu positif, menggambarkan sebuah bentuk ketakutan yang sehat. Menerapkan takut akan Tuhan berarti kita menghormati Tuhan, patuh dan taat kepada perintahNya, tunduk secara total, berpegang kepadaNya dan percaya penuh kepadaNya. Mengenali Tuhan sebagai Allah yang absolut, dan memuliakanNya dengan segala yang kita lakukan. Takut akan Tuhan bukan berarti karena kita takut masuk neraka, takut dihukum karena berdosa, tapi karena kita takut mengecewakan Tuhan.Takut akan Tuhan akan membawa kita terus semakin dekat pada Tuhan, dan bukan sebaliknya menjauh dariNya.
Salomo mengingatkan "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian." (Amsal 9:10). Takut akan Tuhan juga dikatakan merupakan permulaan pengetahuan. (1:7). Dalam Kitab Pengkotbah, setelah semuanya dituliskan dalam 12 pasal, kitab ini pun ditutup dengan peringatan yang sama. "Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang." (Pkh.12: 13). Mengapa? "Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat." (Pkh.12:14). Segala sesuatu yang kita perbuat, terlihat atau terselubung, nyata atau sembunyi-sembunyi, semua itu harus kita pertanggung jawabkan kelak. Karena itulah kita wajib menjalani hidup dengan sebentuk rasa takut akan Tuhan, yang akan mampu bertindak sebagai pagar untuk menjauhkan kita dari segala hal buruk yang bisa kita lakukan.
Kemurahan Tuhan akan selalu turun kepada orang-orang yang mengasihiNya dan taat mengikuti perintahNya. Dengan demikian sikap takut akan Tuhan pun akan mendatangkan berbagai berkat. Sepanjang kitab Amsal kita bisa mendapatkan berbagai bentuk kemurahan Tuhan yang dicurahkan kepada siapapun yang menerapkannya. Lihatlah beberapa diantaranya:
- Memperpanjang umur "Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek." (Amsal 10:27)
- Ketentraman dan perlindungan "Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya." (Amsal 14:26)
- Terhindar dari jerat maut "Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut." (Amsal 14:27)
- Membuat kita mampu menjauhi kejahatan "Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan." (Amsal 16:6)
- Janji akan kekayaan, kehormatan dan kehidupan "Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan." (Amsal 22:4)
- Menjadi teladan bagi banyak orang "Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji." (Amsal 31:30). Dan sebagainya.
Jemaat Tuhan…Begitu banyak yang dijanjikan Tuhan sebagai hasil dari sikap takut akan Tuhan yang kita terapkan dalam kehidupan kita. Di saat kita takut akan Tuhan, berserah dan memuliakanNya, sebenarnya saat itulah kita menunjukkan bahwa kita tahu siapa Dia sebenarnya. Kita tahu dimana posisi kita, bagaimana hubungan kita, yang diciptakan dengan Sang Pencipta. Takut akan Tuhan menunjukkan bahwa kita menanggapi perintahNya dengan sungguh-sungguh, dan kita memiliki kerinduan penuh untuk menyenangkan Tuhan dengan segala yang kita lakukan atau katakan, bahwa kita mendasarkan semuanya kepada Tuhan, kapanpun, dimanapun, setiap saat, setiap waktu. Nasihat takut akan Tuhan sesungguhnya sangatlah penting, begitu pentingnya sehingga nasihat ini berulang kali disebutkan baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
Dari uraian Firman Tuhan ini kita menemukan korelasi atau hubungan anatara Hikmat atau Pengetahuan dengan sikap hidup yang takut akan Tuhan. Menurut Amsal sumber segala kepandaian, kebenaran dan lain-lain itu apada ayat 1-6 adalah pengetahuan. Maka orang haruslah mengejar pengetahuan setinggi dan sebanyak mungkin. Namun kitapula diajarkan pengkhotbah bahwa pengetahuan tidaklah akan diperoleh dan bermanfaat dengan baik jika kita tidak Takut akan Tuhan. Ini adalah KUNCI utama dalam hidup. TAKUT TUHAN adalah cara terbaik untuk menjalani hidup ini. Sebab ada banyak janji Tuhan yang akan digenapi dalam hidup kita apabila Takut Tuhan. Bukan saja keberhasilan, namun juga panjang umur; bukan saja panjang umur, namun juga rasa damai sejahtera dan ketentraman akan dianugerahi kepada kita.
Karena itu terapkanlah prinsip hidup takut akan Tuhan mulai sekarang; ajarkanlah kepada seluruh anggota keluarga kita tentang nilai luhur dari pengajaran amal ini. Agar seluruh anggota keluarga kita bahkan turun-temurun kita dari generasi ke generasi menjadi pribadi yang takut akan Tuhan. Jika ini terjadi, perhatikanlah, saudara dan saya akan takjub bagaimana dampak hidup orang percaya yang mengasihi Tuhan dan takut kepadaNya. Kita akan menyaksikan hidup yang berkelimpaan, penuh damai sejahtera dan ketentraman yang Tuhan anugerahkan. Mari kita muliakan Tuhan dengan segala sesuatu yang kita perbuat. "Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang." (Pengkotbah 12:13). Selamat menjadi Pribadi yang takut Tuhan. Amin.
halo pak I Nyoman, saya dari kota Palembang (sedang berlangsung PST) saya sebagai panitia sekretaris, yang memegang absen atas nama bapak, dan sangat kebetulan juga membuka blok bapak.
ReplyDeletesalam, semoga cepet pulih bapak, Tuhan memberkati
Shalom, Pak
DeleteTerimakasih sudah mampir di blog ini. Puji Tuhan kondisi saya sudah kembali pulih. Salam buat Panitia. Saya mendapat kabar bahwa PST 2017 di Palembang luar biasa sukses.
Semua karena Tuhan melalui semangat pelayanan Panitia.
Tuhan Yesus berkati. Amin
halo bapak, saya dari kota Palembang (sedang berlangsung PST), hhii sangat kebetulan sekali, saya sebagai panitia sekretariat tidak asing membaca nama bapak, ternyata benar saya memegang absen atas nama bapak,
ReplyDeletesalam dari kota Palembang,
seoga cepet pulih dan makin diberkati Tuhan. amin!