EKKLESIA
1 Petrus 2:1-10 (ay.9)
Konon Mahadma Gandhi, seorang tokoh Hindu di India, tertarik tentang ajaran Kristus tentang “kesetaraan semua manusia di mata TUHAN Allah”, dan berniat untuk mempelajarinya dan mengenal Tuhan Yesus. Iapun berniat ke gereja dan mencari jawabannya. Pada suatu hari minggu, Gandhi menuju ke kota dan masuk ke gereja yang terletak di tengah kota. Ia disambut oleh seorang pengurus Gereja dengan penuh keramahan. “Apakah anda ingin beribadah di sini?” tanya Sang penerima tamu. “Yah benar, dan saya berharap dapat belajar tentang ajaran Yesus tentang kesederajatan manusia tanpa pembagian kasta”, jawab Gandhi. Wah, semua gereja mengajarkan itu, tapi maaf jika bapak ingin ke gereja, jangan di sini. Sebab ini adalah Gedung Gereja khusus Non-pribumi, orang2 bribumi disediakan tempat ibadah di sudut kota” kata si penerima tamu menjelaskan dengan ramah. Betapa terkejutnya Gandhi, ia pulang langsung ke rumah dan sejak itu tak berniat lagi ke gereja apalagi mencari Kristus dan ajarannya.
Apa itu Gereja? Gereja berasal dari kata (Yun) Ekklesia, yang berarti “yang dipanggil keluar dari”. Keluar dari mana? Lihat ayat 9 bacaan kita, yakni “dari kegelapan menuju terangnya yang ajaib”. Jadi gereja, saya dan saudara, adalah kumpulan orang2 yang dipanggil keluar dari nkegelapan dosa menuju terang Kristus yang ajaib. Apa tugas gereja? Masih diayat yang sama, yakni: “... memberitakan perbuatan2 yang besar dari Dia”. Jadi gereja, dipanggil untuk menjadi saksi tentang Kasih Kristus bagi dunia dan perbuatannya bagi kita.
Ini berarti, pemuda gereja diajak sebagai gereja bukan untuk menjadi batu sandungan bagi orang lain, seperti kisah di atas, namun sebaliknya dapat menjadi teladan dan alat Tuhan agar orang lain dapat berjumpa dengan Kristus. Bagaimana caranya? Lihat ayat 1-3, yaitu berupaya untuk melakukan kebenaran; hidup dalam pembaharuan oleh Kristus; dan melekat pada Kristus dan juga pada umat yang lain untuk membangun bagunan Rohani Gereja. Dengan melakukan ini Gereja dapat dilihat orang, bukan karena gedungnya yang adalah benda mati, tapi karena bangunan itu hidup dan menjadi Ekklesia yang baru bagi kemuliaan Tuhan Yesus. AMIN
Ini berarti, pemuda gereja diajak sebagai gereja bukan untuk menjadi batu sandungan bagi orang lain, seperti kisah di atas, namun sebaliknya dapat menjadi teladan dan alat Tuhan agar orang lain dapat berjumpa dengan Kristus. Bagaimana caranya? Lihat ayat 1-3, yaitu berupaya untuk melakukan kebenaran; hidup dalam pembaharuan oleh Kristus; dan melekat pada Kristus dan juga pada umat yang lain untuk membangun bagunan Rohani Gereja. Dengan melakukan ini Gereja dapat dilihat orang, bukan karena gedungnya yang adalah benda mati, tapi karena bangunan itu hidup dan menjadi Ekklesia yang baru bagi kemuliaan Tuhan Yesus. AMIN
No comments:
Post a Comment